Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), sudah mulai dilaksanakan di Kabupaten Ngada, Provinsi NTT.
Mekanisme pendaftarannya, akan dimaksimalkan melalui pendaftaran online. Proses pendaftaran tak banyak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngada, Vinsen Milo yang ditemui media ini di sela-sela kunjungan Kerja Gubernut NTT di Riung Kabupaten Ngada, Jumat (26/6/2020).
Vinsen Milo mengatakan di kabupaten Ngada saat ini walaupun di katakan masih zona hijau, Pemda Ngada tetap mengikuti protokoler kesehatan. Salah satunya adalah pada saat melakukan PPDB online.
Kendati demikian, menurut Vinsen Milo, hal itu hanya diberlaku sekolah-sekolah dalam ibu kota Kabupaten Ngada. Sementara sekolah-sekolah di luar ibu Kota, pelaksanaannya harus secara offline. Penyelenggaran wajib mengikuti protokol kesehatan dan pencegahan COVID-19.
“Kalau sekolah dalam kota Bajawa, proses seleksi dilakukan melalui online. Kalaupun pelaksanaannya harus secara offline, penyelenggara wajib mengikuti protokol kesehatan dan pencegahan COVID-19,” ujarnya.
Lanjut Vinsen Milo, pengumuman dan pendaftaran ulang juga akan diupayakan secara online. Orang tua peserta didik tak perlu datang ke sekolah untuk melihat hasil pengumumannya.
“Kami berupaya pakai daring. Terkecuali memang yang tidak bisa ya. Tapi, kalau untuk SMP kan tidak ada masalah. Mungkin SD yang bakal ada kendala,” jelasnya.
Dikatakan Vinsen Milo, kondisi geografis wilayah Kabupaten Ngada juga sangat luas. Beberapa sekolah masih kesulitan dengan akses jaringan. Ia pun menyebutkan, pendaftaran bisa memanfaatkan sistem offline.
Akan tetapi, masyarakat juga harus tetap memperhatikan aturan protokol pencegahan COVID-19. Sekolah pun harus taat terhadap aturan tersebut.
“Pakai offline untuk pendaftarannya, tetapi mungkin sesinya yang terbatas. Saya pikir semuanya sudah bisalah pendaftaran online, kecuali mungkin SD. Itu pun mungkin juga cuma beberapa titik,” paparnya.
Pemerintah Kabupaten Ngada masih memperpanjang masa belajar di rumah, hingga beberapa bulan mendatang. Skenario belajar dari rumah bakal berlangsung hingga akhir 2020, seperti yang sempat diutarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Menurut Vinsen, skenario itu hanya perkiraan maksimal saja. Oleh karena itu, pihaknya tetap merancang PPDB sesuai dengan jadwal dan memaksimalkan pendaftaran secara online.
“Kita juga berusaha maksimal dengan guru memberikan pembelajaran yang tidak memberatkan murid, lebih ke pembelajaran karakter. Kita juga sudah memaksimalkan para pengawas untuk memonitor pelaksanaan proses belajar di rumah itu,” paparnya.